Tuesday, February 16, 2010

Tugas merakit bintang dengan 5 batang lidi dengan hubungan antara landasan filosofis, landasan psikososial, dan landasan sosiobudaya dalam pendidikan

Merakit bintang adalah tugas yang cukup unik bagi saya dan anggota kelompok, karena baru kali ini kami dapat praktek seperti itu, selain itu kami juga mendapat reward dari Bu Dina berupa tusuk sate yang ada lampion kecil dan juga permen. Sebenarnya praktek ini membutuhkan kerjasama dan cukup memeras otak. Judul yang saya ajukan adalah
"Tugas merakit bintang dengan 5 batang lidi dengan hubungan antara landasan filosofis, landasan psikososial, dan landasan sosiobudaya dalam pendidikan". Akan tetapi yang akan saya bahas dalam tugas ini mengenai kaitan praktek membuat bintang dengan landasan filosofis dan sosiobudaya. Berikut ini uraian saya mengenai tugas saya :

I. Landasan filosofis
Kalau membicarakan landasan filosofis pasti tidak jauh dari yang namanya filsafat, sebelum membahas lebih jauh kita artikan dulu apa sebenarnya filsafat itu.
Filsafat berasal dari 2 kata yaitu "philos" = cinta dan "sophia"= kebijaksanaan atau dengan kata lain filsafat artinya cinta secara mendalam terhadap kebijaksanaan, cinta akan kearifan. Tiga ciri utama dari pemikiran filasafat yaitu : radikal, sistematis dan universal. Pemikiran radikal = berpikir samapai ke akar-akarnya; Pemikiran sistematis = berpikir logis selangkah demi selangkah, adanya urutan yang jelas; Pemikiran universal =berpikir secara menyeluruh tidak terbatas pada hal-hal tertentu. Pemikiran radikal ditunjukkan dengan ketika menyusun bintang kita harus memikirkan apa yang akan terjadi jika mengkaitkan 1 bintang dengan yang lain, bisa patah atau gimana. Pemikiran sistematis tampak pada arah bagaimana tusuk yang satu dikaitkan tusuk berikutnya misalnya setelah 2 tusuk selesai, maka batang yang lain harus dipasang ke mana (ke arah atas,bawah). Selain itu dalam melaksanakan tugas ini kita juga harus bekerja keras terutama dalam hal berpikir karena kita perlu berpikir bagaimana bintang ini bisa terakait, harus mulai dari mana dan bagaimana langkah selanjutnya. Selain itu kelompok kami juga termotivasi oleh perkataan Bu Dina karena sebelum kelompok kami berhasil membuat bintang ada 2 kelompok lain yang sudah berhasil. Motivasi internal dalam diri saya dan kelompok saya cukup tinggi agar terselesainya tugas merakit bintang.


II. Landasan sosiobudaya

kalau dalam landasan sosial budaya bisa dilihat bagaimana kita sebagai satu kelompok saling bahu membahu untuk menyelesaikan tugas membuat bintang. Kekompakan kelompok benar-benar diuji dalam hal ini. Sejauh mana kita saling memback up satu sama lain. kita belajar untuk menghargai pendapat orang lain karena setiap anggota kelompok memiliki ide yang berbeda-beda tentang bagaimana cara merakit ide dimana kita berusaha untuk menyatukan ide-ide yang ada agar tercipta sebuah solusi. Gabungan ide dari kelompok lebih baik daripada dari 1 orang saja. Bagaimana Pembagian tugas yang kami lakukan(misalnya ada yang memegang dan ada yang merakit) dan juga adanya kerjasama yang baik untuk mencapai tujuan kita (yaitu memasang 5 batang lidi menjadi sebuah bintang).
Sebagai kesimpulan pelajaran yang saya peroleh dalam merakit bintang ini adalah kekompakan,kerja keras dibutuhkan agar suatu tugas dapat terselesainkan dengan baik.
Daftar Pustaka
Salam, Burhanuddin. (2002). Pengantar Paedagogik. Jakarta : Rineka Cipta
Penulis : Katherine
Tanggal : 19 Februari 2010

No comments:

Post a Comment